Wahai saudari Muslimah, ini bukanlah hijab...!
Tuesday, November 2, 2010
Tambahkan komentar
Salah seorang saudara perempuanku (masih termasuk mahramku) datang mengunjungiku, ia datang dengan wajah ceria dan berseri-seri. Ia mengucapkan salam kepadaku, setelah itu ia menodongku dengan sebuah pertanyaan:"apakah engkau tidak mengucapkan selamat kepadaku?". Aku berkata :"atas dasar apa, aku mengucapkan selamat kepadamu..?", ia berkata:"apakah engkau tidak melihat, kalau sekarang aku telah mengenakan hijab ..!!
Akupun kemudian menoleh kearahnya, dan aku tidaklah mendapatkan sesuatu yang berubah pada dirinya dan pakaiannya. Ya Allah tidaklah ada perubahan yang aku lihat, kecuali hanya sebuah selendang (penutup kecil) yang ia taruh di atas kepalanya. Aku kemudian berguman dalam hati:"lalu yang ia maksudkan hijab itu apa.?, tidaklah aku melihat, kecuali hanya kerudung tembus pandang".
Lalu dengan lemah lembut aku berkata kepadanya:"akan tetapi wahai saudariku, ini bukanlah hijab". Setelah mendengar ucapanku yang seperti itu, lalu ia memandang kepadaku dengan pandangan melotot dan muka yang merah padam. Aku sebelumnya juga sudah merasa kalau akan seperti ini jadinya, karena sudah kepalang tangung, lalu aku tunjukanlah ia akan pengertian tentang hijab yang sebenarnya.
Aku berkata kepadanya:"jangan marah dong..!!!. Coba dengarkan pertanyaanku, untuk apa sih hijab itu? Perempuan adalah makhluk yang cantik/indah. Allah telah menciptakannya dalam sebaik-baik ciptaan. Pada laki-laki terdapat semacam bentuk kecendrungan (fitroh) untuk suka> kepadanya, dia itu adalah rayuan (sahwat) yang sangat kuat buat laki-laki, sebagaimana firman Allah SWT :
"dijadikan indah dalam pandangan manusia kecintaaan kepada wanita-wanita, anak-anak dan harta yang banyak, yang terdiri dari emas, perak, kuda tunggangan, kesenangan dan sawah ladang. Yang demikian itulah kesenangan dunia dan disisi Allahlah sebaik-baik tempat kembali". (QS Ali Imron:41).
Dan demikian juga Allah menjadikan fitroh bagi perempuan untuk suka/condong kepada laki-laki, akan tetapi yang membedakan nya adalah, laki-laki itu lebih agresif terhadap wanita, berusaha untuk mendapatkannya dan berhayal (mengidam-idamkan) akannya..!!
Allah SWT lalu menjaga kecondongan fitri makhluknya ini dengan jalan menyalurkan nya dalam salah satu wadah syar`ie, yaitu nikah. Perlu juga diketahui bahwa segala sesuatu yang terdapat pada diri wanita memiliki daya tarik/pesona sendiri bagi laki-laki, karena itulah Allah SWT menutup semua pintu-pintu yang akan menjerumuskan seorang laki-laki dalam lubang fitnah wanita.
Allah SWT lalu menyuruh kaum adam (lk2) untuk menundukan pandangan mereka terhadapnya dan melarang untuk berdua-duaan dengannya. Allah juga memerintahkn kepada nya (pr) sebagaimana yang diperintahkan kepada laki-laki, akan tetapi Dia (Allah) mengkhususkan untuknya agar mengenakan hijab, yaitu untuk menjaga badan/fisik mereka dari pandangan laki-laki dan mensucikan dirinya dari fitnah, begitu juga hal nya dengan laki-laki hal itu (menahan pandangan) akan menolong mereka dalam beribadah kepada Allah. Hijab hukumnya adalah wajib, yang mana ia itu berfungsi untuk menutupi setiap tempat yang disitu tampak keindahan/kemolekan tubuh wanita.
Apakah penjelasan dari saya itu jelas..?, ia berkata:"Ya, jelas!!". Saya kemudian berkata:"jika seorang perempuan datang/lewat dengan penampilan yang tidak syar`ie kemudian ia menampakan fitnahnya atau sebagian darinya, lalu semua mata tertuju kepada nya, maka hilanglah pada saat itu hikmah hijab. Bahkan lebih dari itu, Islam telah mengharamkan kepada perempuan menampakan perhiasan mereka yang tersembunyi. Seperti membunyikan gelang kaki (sebagaimana yang sering dilakukan oleh perempuan2 musyrik di zaman jahiliyah), memakai wangi2an dan yang lainnya. Kalau kita melihat kepada hijab kamu (yang kamu yakini), apakah criteria-criteria yang kita sebutkan sudah terpenuhi.?
Ia berkata:"akan tetapi akukan menutup seluruh badanku dan tidak ada yang terlihat pada diriku, kecuali wajah dan telapak tanganku !!!! Saya berkata:"pada hijab itu ada syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagaimana yang disebutkan oleh para ulama.
Alangkah baiknya kalau engkau mengetahuinya/mempelajarinya.!!
Syarat-syarat hijab
1. Menutupi selurah badan (kecuali yang dibolehkan)
2. Tidaklah menjadikannya perhiasan bagi dirinya
3. Hendaklah ukuran nya itu longgar dan tidak sempit
4. Hendaklah pakaiannya itu tidak tembus pandang
5. Tidaklah menggunakan harum-haruman/farfum
6. Tidaklah menyerupai pakaian laki-laki
7. Hendaknya tidak menyerupai pakain orang-orang Kafir
8. Agar tidak mengunakan pakaian yang mengundang syahwat.
Setiap syarat dari semua syarat-syarat ini ada dalilnya dalam qur`an dan sunnah, jikalau salah satu dari syarat ini di tanggalkan maka tanggalah semua syarat yang lain. Maka, jika sekarang kita melihat kepada hijab yang engkau kenakan, berapa syaratkah yang sudah engkau penuhi..? . Satu syarat saja kan?
Yaitu menutupi badan kecuali wajah dan telapak tangan, sedangkan syarat yang lain belumlah engkau penuhi. Sekarang engkau mengenakan celana, yang mana lekak-lekuk tubuhmu kelihatan secara gambling, sedangkan disisi lain ia juga menyerupai pakaian laki-laki dan wanita-wanita kafir.
Engkau memakai kaos/kemeja sempit yang memperlihatkan apa-apa yang terdapat disekitar dadamu disamping parfum yang sekarang engkau kenakan, yang bau nya memenuhi seantero ruangan ini. Maka demi Allah, apakah yang seperti ini yang dikatakann hijab?
Apakah keberadaan kamu sekarang ini membikin fitnah buat kami..?, akan tetapi, Demi Allah .!!!! Engkau malah menambah fitnah saja! Coba dengarkan hadits ini, dari Usamah bin Zaid ia berkata:"aku diberi pakaian qibtiah yang besar oleh rasulillah SAW, yang mana beliau dihadiahi oleh Diyah Al-Kalbi, lalu aku memberikannya kepada istriku. Rasulullah SAW berkata:
"kenapa engkau tidak mengenakannya..? aku berkata:"aku telah memberikannya kepada istriku". Ia berkata:
" perintahkanlah kepadanya untuk menambahi (memperpanjang kain) bagian bawahnya (terlampau naik), karena aku khawatir kakinya akan kelihatan." (HR Ahmad dan yang lainnya dengan sanad yang hasan sebagaimana yang terdapat dalam kitab "hijab mar`ah" karya syekh Nasiruddin Al-Bani) Nabi SAW khawatir kalau-kalau kaki perempuan kelihatan, maka bagaimana dengan perempuan kita sekarang ini? Ia kemudian diam dan menundukkan wajahnya ketanah, kemudian aku meneruskan perkataanku.
BERHIJAB ITU HUKUMNYA WAJIB
Allah SWT telah memerintahkan kepadamu untuk mengenakannya, sebagaimana firmannya:
"wahai nabi, sampaikanlah kepada istri2 mu, anak2 perempuanmu dan istri2 orang mu`min, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka".(QS Al-Ahzab:59).
Allah berfirman:
"dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya". (QS An Nur:31).
Maka tidaklah ada jalan untuk menolak, berdalih dan menghindar, akan tetapi wajib bagi kamu untuk mengaplikasikan perintah Allah itu dalam bentuk perbuatan.
Allah SWT berfirman...:"dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu`min dan begitu pula wanita yang mu`minah, apabila Allah telah menetapkan suatu keputusan/ketetapan, akan ada bagi mereka (pilihan yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh ia telah sesat. Sesat yang nyata". (QS Al-Ahzab:36)
Dalam sejarah Islam tidaklah pernah kita temui seorang dari ulama (ahlul ilmi) mengatakan bahwa hijab itu hukumnya bukanlah wajib bagi wanita.dan bagi mereka ada pilihan tentang urusan itu. Akan tetapi mereka semuanya telah sepakat (jumhur), bahwa hijab itu wajib bagi perempuan, hanya sanya disana ada sedikit khilaf tentang boleh atau tidaknya menampakan wajah dan telapak tangan.
Maka janganlah perkataan orang hebat (para dosen, doctor, dll) di zaman kita ini melenakan kamu, atau sinyalemen yang mengatakan, sesungguhnya ia telah membaca kitab Allah baris perbaris dan tidaklah ia menemukan didalamnya itu perintah untuk berhijab. Ia berkata:"akan tetapi, kalau seseorang langsung begitu saja memakai hijab, apakah itu namanya tidak tergesa-gesa. Kan harus ada keserasian dulu dengan akal biar terasa kepuasan dalam memakainya..? Saya berkata:"ini adalah syubuhat Syaitaniyah yang engelayuti para wanita tanpa hijab sekarang ini. Apakah kamu akan mencocokan dulu ayat Al-Quran dan sunnah Rasulullah SAW dengan akal dan hawamu? Apakah akal manusia (makhluk) akan dijadikan sebagai ganjalan dari segala perintah Allah dan larangan-Nya..(kalau kita mengkiaskan kepada seorang pembantu yang mendapat perintah dari juragannya untuk melakukan suata pekerjaan, kemudian dia berkata kepada tuannya:"aku tidak akan mengerjakan pekerjaan ini, kecuali kalau sudah sesuai dengan akalku! Apakah pembantu yang seperti ini dikatakan pembantu yang sholeh, malah sebaliknya dia bukanlah pembantu yang sholeh akan tetapi pembantu yang kurang baik dan layak di pecat dari jabatannya). Kalau kita membolehkan akal untuk berbuat seperti itu, maka bisa-bisa kita akan menolak syariah secara keseluruhan, kecuali apa-apa yang sesuai dengan akal dan hawa kita saja. Kita tidak mau mengerjakan sholat dan puasa kecuali kalau sudah merasakan kecocokan dengan akal kita dan puas dengannya. Ia berkata:"akan tetapi hijab itu berbeda dengan sholat dan puasa..? Saya berkata:"tidak ada pertentangan diantaranya, yang memerintahkan puasa dan sholat itu adalah yang mewajibkan hijab juga, yaitu Allah SWT. Sedangkan perintah itu wajib untuk dikerjakan langsung ketika ia sampai kepada kita.
Coba kita sama-sama menenggok kepada apa yang dilakukan> oleh para shohabiyat generasi awal. Dari Aisyah ra, ia berkata:"semoga Allah merahmati wanita-wanita muhajirat generasi awal, ketika Allah SWT menurunkan ayat: "dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya".
Lalu mereka dengan senang hati langsung mengerjakan perintah itu dengan menutup dada mereka dengan kain yang ada pada mereka (HR Bukhori/4758). Mereka tidaklah menunda sampai bisa membeli atau memperolehnya, akan tetapi mereka langsung mengerjakannya. Ketahuilah bahwasanya kesalahan terbesar yang awal mula dilakukan iblis semoga Allah melaknatnya, adalah karena ia mengunakan akal yang pendek didepan nash yang sudah jelas. Allah SWT mengandengkan antara larangan tabarruj dengan perintah mendirikan sholat dan menunaikan zakat serta ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya dalam satu ayat, sebagaimana yang tersebut dalam firmannya: "dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu". (QS Al-Ahzab:33).
Dalam ayat itu larangan tabaruuj lebih didahulukan dari kewajiban menegakan sholat. Bahkan dengan ketaatan kamu menjaga sholat secara otomatis akan menyeru kamu untuk berhijab, sebagaimana firman Allah SWT :
"sesungguhnya sholat itu dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar " (QS Al Angkabut:45)
, sedangkan tabarruj itu adalah suatu kemungkaran besar. Ketahuilah bahwa kondisi kamu sekarang ini nggak jauh beda dengan orang-orang bani Israil yang Allah telah mencela mereka didalam qur`annya:
"apakah kamu akan beriman kepada sebagian Al-Kitab (Taurat) dan ingkar kepada sebagian yang lain ? . tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian dari padamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka di kembalikan kepada siksa yang sangat pedih/berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat" (QS Al-Baqoroh: 85)
. Ia berkata:"apakah kamu marah kepada saya, karena banyak perkataan kita yang berlainan dari awal kita bicara..?
Saya berkata:"maaf kalau boleh saya beralasan, luka ini terlalu sakit dan dalam. Ia berkata:"oh..ya, aku banyak melihat wanita2 mutabarrijat (tidak berhijab), akan tetapi mereka itu malah baik2dann sopan. Saya berkata:"saya tidak mengingkari kenyataan seperti itu, akan tetapi kebaikan hati (bathin) seseorang biasanya akan diikuti oleh baiknya penampilan luarnya, bahkan kebaikan yang ia tunjukan dan ketaatannya terhadap perintah robnya merupakan bukti kuat yang menunjukan baik nya hati.
Dari kesempurnaan iman seorang hamba itu adalah penerimaan nya secara menyeluruh dengan jiwa dan raganya terhadap syariat robnya. Tidaklah ia memilih sesuatu dan meninggalkan sesuatu yang lain. Allah SWT telah memerintahkan kita dalam firmannya:
"wahai orang-orang yang beriman masuklah kamu kedalam Islam secara kaffah". (QS. Al-Baqoroh:208)
yang mana tafsirannya (kaffah). Syare`at islam itu telah memerintahkan kepada kita untuk menegakan hukum2 di Dunia berdasarkan zhohirnya sedangkan yang bathin kita serahkan sepenuhnya kepada Allah, karena hanya dialah yang lebih tahu akan nya. Maka hijab itu sendiri malah akan menambah keagunggan penampilan mu secara zhohir disamping juga akan menambah keagunggan secara bathin. Dan dia (Allah) telah memerintahkan kamu, dan kamu juga telah ada perjanjian dengan rasulullah SAW. Ia berkata:"apasih maksudnya, dengan perjanjian antara rasulullah dengan saya..? Saya berkata:"bahwasanya nabi SAW, ketika membaiat para wanita untuk memenuhi syara2 nya diantaranya meninggalkan tabarruj. Maka, tatkala Amimah binti Roqiqoh datang kepada rasulullah untuk membaiatnya atas islam, ia (rasulullah) berkata:"aku membaiat kamu untuk tidak berbuat syirik kepada Allah, tidak mencuri, berzina, membunuh anak2, membuat-buat kebohongan dengan dua tangan dan kaki, meratap orang yang sudah mati, dan melakukan tabarruj sebagaimana yang dilakukan oleh wanita2 jahiliyah yang awal. (HR Ahmad)
Hijab kamu telah menyebarkan/membawa aroma yang baik dalam masyarakat yang penuh dengan maksiat dan membantu para ikhwan2 kamu untuk menjaga keagungan (harga diri) mereka. ketahuilah bahwasanya awal mula kerusakan yang terjadi pada masyarakat, adalah fitnah wanita, sebagaimana yang disebutkan oleh rasulullah SAW. Ia berkata:"akan tetapi permasalahannya tidak sebagaimana yang kita sangka.
Tabarruj sekarang ini sudah menjadi pemandangan yang biasa didalam masyarakat islam dan tidak lagi menarik pandangan. Saya berkata: pertama:"bahwasanya menyebarnya kemaksiatan dan mendapat legitimasi, bukan berarti itu akan menyebabkan berpindahnya sebuah hokum dari halal ke haram. Suatu contoh: kalau sekiranya khomer itu di jual di semua tempat sampai dipinggir jalan sekalipun, apakah akan berarti hal itu akan menyebabkan ia menjadi halal? Maksiat itu tetap maksiat, walaupun semua manusia mengerjakan semuanya. Kedua: siapa yang mengatakan bahwa tabarruj itu tidak menarik pandangan perhatian..? itu kan pendapat kamu hai sekalian perempuan. Mana ada laki2 yang sependapat dengan kamu. Perempuan tetaplah perempuan, sedangkan dorongan syahwat nya laki2 itu tidaklah akan berubah, karena dia itu adalah fitroh yang Allah telah karuniakan kepadanya. Keberadaan perempuan didalam masyarakat modern dewasa ini adalah sebagai gambaran kongkrit yang akan benarnya akan benarnya apa yang kita bicarakan. Barang siapa yang menyangka bahwa ia tidaklah dilirik oleh laki2 didepan matanya, maka dia itu akan melihat kamu dari belakang dan menjadikan kamu sebagai topik pembicaraan diantara mereka. Dan syetan dengan segala upaya berusaha untuk menjadikan >wanita itu cantik dalam pandangan laki2 walaupun ia itu tidaklah cantik, sebagaimana yang disabdakan oleh rasulullah SAW:"perempuan itu adalah aurat, maka, apabila ia keluar (dari rumah) syetan akan menghiasinya". (Shohih Jami`:6690).
Dan jikalau tabarruj itu suatu hal yang biasa (lumrah) niscaya tidaklah Allah akan melarangnya, karena dialah yang mengetahui perihal hambanya baik laki2 maupun perempuan dan juga mengetahui mana yang baik dan yang buruk untuk mereka. Ia berkata:"lalu apa yang haru aku lakukan..? Saya berkata:"bersegeralah wahai saudaraku menuju Allah. Allah SWT berfirman:
"dan bersegeralah kamu menuju ampunan dari tuhanmu". (QS Ali Imron:133)
. Dengan menyatakan diri bertaubat kepadanya dengan sebenar-benar taubat, karena taubat nya perempuan itu dasar dan tiang bangunannya itu adalah hijab. Janganlah kamu terpedaya dengan banyak maksiat yang terdapat disekeliling kamu dan janganlah kamu condong kepadanya karena kebiasaan dan lemah. Allah SWT berfirman:"dan jika engkau mentaati kebanyakan orang yang ada di bumi niscaya mereka akan menyesatkan kamu dari jalan Allah". (Al An`am:116). Maka aku ingin melihat engkau pada kesempatan yang akan datang insya Allah sudah bisa mengamalkannya serta memenuhi criteria2 dan syarat2 yang tadi telah kita bincangkan sedangkan aku memerintahkan kamu untuk berbuat seperti itu semata-mata hanyalah karena Allah dan Rasulnya.
Ia berkata:"aku akan berusaha merubahnya dan hanya Allah lah tempat dimintai pertolongan. Saya berkata:"jujurlah kamu karena Allah nisya Allah akan menjadikan kamu orang yang jujur. Wallahu a`lam
Dialog singkat ini dinukil dari Majalah Tauhid, Mesir Edisi Sya`ban Yang mana judul aslinya adalah "YA UKHTAAH LAISA HADZA BIHIJAB", yang ditulis oleh Ust. Mutawalli Al-Barazilli yang di terjemahkan oleh buletin bulanan ar-robithoh cairo mesir Ya ukhtaah : semacam bentuk pangilan keprihatinan!!! (yaitu, keprihatinan akan kenyataan yang ada, yang menimpa para jilbaber/hijaber)
Akupun kemudian menoleh kearahnya, dan aku tidaklah mendapatkan sesuatu yang berubah pada dirinya dan pakaiannya. Ya Allah tidaklah ada perubahan yang aku lihat, kecuali hanya sebuah selendang (penutup kecil) yang ia taruh di atas kepalanya. Aku kemudian berguman dalam hati:"lalu yang ia maksudkan hijab itu apa.?, tidaklah aku melihat, kecuali hanya kerudung tembus pandang".
Lalu dengan lemah lembut aku berkata kepadanya:"akan tetapi wahai saudariku, ini bukanlah hijab". Setelah mendengar ucapanku yang seperti itu, lalu ia memandang kepadaku dengan pandangan melotot dan muka yang merah padam. Aku sebelumnya juga sudah merasa kalau akan seperti ini jadinya, karena sudah kepalang tangung, lalu aku tunjukanlah ia akan pengertian tentang hijab yang sebenarnya.
Aku berkata kepadanya:"jangan marah dong..!!!. Coba dengarkan pertanyaanku, untuk apa sih hijab itu? Perempuan adalah makhluk yang cantik/indah. Allah telah menciptakannya dalam sebaik-baik ciptaan. Pada laki-laki terdapat semacam bentuk kecendrungan (fitroh) untuk suka> kepadanya, dia itu adalah rayuan (sahwat) yang sangat kuat buat laki-laki, sebagaimana firman Allah SWT :
"dijadikan indah dalam pandangan manusia kecintaaan kepada wanita-wanita, anak-anak dan harta yang banyak, yang terdiri dari emas, perak, kuda tunggangan, kesenangan dan sawah ladang. Yang demikian itulah kesenangan dunia dan disisi Allahlah sebaik-baik tempat kembali". (QS Ali Imron:41).
Dan demikian juga Allah menjadikan fitroh bagi perempuan untuk suka/condong kepada laki-laki, akan tetapi yang membedakan nya adalah, laki-laki itu lebih agresif terhadap wanita, berusaha untuk mendapatkannya dan berhayal (mengidam-idamkan) akannya..!!
Allah SWT lalu menjaga kecondongan fitri makhluknya ini dengan jalan menyalurkan nya dalam salah satu wadah syar`ie, yaitu nikah. Perlu juga diketahui bahwa segala sesuatu yang terdapat pada diri wanita memiliki daya tarik/pesona sendiri bagi laki-laki, karena itulah Allah SWT menutup semua pintu-pintu yang akan menjerumuskan seorang laki-laki dalam lubang fitnah wanita.
Allah SWT lalu menyuruh kaum adam (lk2) untuk menundukan pandangan mereka terhadapnya dan melarang untuk berdua-duaan dengannya. Allah juga memerintahkn kepada nya (pr) sebagaimana yang diperintahkan kepada laki-laki, akan tetapi Dia (Allah) mengkhususkan untuknya agar mengenakan hijab, yaitu untuk menjaga badan/fisik mereka dari pandangan laki-laki dan mensucikan dirinya dari fitnah, begitu juga hal nya dengan laki-laki hal itu (menahan pandangan) akan menolong mereka dalam beribadah kepada Allah. Hijab hukumnya adalah wajib, yang mana ia itu berfungsi untuk menutupi setiap tempat yang disitu tampak keindahan/kemolekan tubuh wanita.
Apakah penjelasan dari saya itu jelas..?, ia berkata:"Ya, jelas!!". Saya kemudian berkata:"jika seorang perempuan datang/lewat dengan penampilan yang tidak syar`ie kemudian ia menampakan fitnahnya atau sebagian darinya, lalu semua mata tertuju kepada nya, maka hilanglah pada saat itu hikmah hijab. Bahkan lebih dari itu, Islam telah mengharamkan kepada perempuan menampakan perhiasan mereka yang tersembunyi. Seperti membunyikan gelang kaki (sebagaimana yang sering dilakukan oleh perempuan2 musyrik di zaman jahiliyah), memakai wangi2an dan yang lainnya. Kalau kita melihat kepada hijab kamu (yang kamu yakini), apakah criteria-criteria yang kita sebutkan sudah terpenuhi.?
Ia berkata:"akan tetapi akukan menutup seluruh badanku dan tidak ada yang terlihat pada diriku, kecuali wajah dan telapak tanganku !!!! Saya berkata:"pada hijab itu ada syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagaimana yang disebutkan oleh para ulama.
Alangkah baiknya kalau engkau mengetahuinya/mempelajarinya.!!
Syarat-syarat hijab
1. Menutupi selurah badan (kecuali yang dibolehkan)
2. Tidaklah menjadikannya perhiasan bagi dirinya
3. Hendaklah ukuran nya itu longgar dan tidak sempit
4. Hendaklah pakaiannya itu tidak tembus pandang
5. Tidaklah menggunakan harum-haruman/farfum
6. Tidaklah menyerupai pakaian laki-laki
7. Hendaknya tidak menyerupai pakain orang-orang Kafir
8. Agar tidak mengunakan pakaian yang mengundang syahwat.
Setiap syarat dari semua syarat-syarat ini ada dalilnya dalam qur`an dan sunnah, jikalau salah satu dari syarat ini di tanggalkan maka tanggalah semua syarat yang lain. Maka, jika sekarang kita melihat kepada hijab yang engkau kenakan, berapa syaratkah yang sudah engkau penuhi..? . Satu syarat saja kan?
Yaitu menutupi badan kecuali wajah dan telapak tangan, sedangkan syarat yang lain belumlah engkau penuhi. Sekarang engkau mengenakan celana, yang mana lekak-lekuk tubuhmu kelihatan secara gambling, sedangkan disisi lain ia juga menyerupai pakaian laki-laki dan wanita-wanita kafir.
Engkau memakai kaos/kemeja sempit yang memperlihatkan apa-apa yang terdapat disekitar dadamu disamping parfum yang sekarang engkau kenakan, yang bau nya memenuhi seantero ruangan ini. Maka demi Allah, apakah yang seperti ini yang dikatakann hijab?
Apakah keberadaan kamu sekarang ini membikin fitnah buat kami..?, akan tetapi, Demi Allah .!!!! Engkau malah menambah fitnah saja! Coba dengarkan hadits ini, dari Usamah bin Zaid ia berkata:"aku diberi pakaian qibtiah yang besar oleh rasulillah SAW, yang mana beliau dihadiahi oleh Diyah Al-Kalbi, lalu aku memberikannya kepada istriku. Rasulullah SAW berkata:
"kenapa engkau tidak mengenakannya..? aku berkata:"aku telah memberikannya kepada istriku". Ia berkata:
" perintahkanlah kepadanya untuk menambahi (memperpanjang kain) bagian bawahnya (terlampau naik), karena aku khawatir kakinya akan kelihatan." (HR Ahmad dan yang lainnya dengan sanad yang hasan sebagaimana yang terdapat dalam kitab "hijab mar`ah" karya syekh Nasiruddin Al-Bani) Nabi SAW khawatir kalau-kalau kaki perempuan kelihatan, maka bagaimana dengan perempuan kita sekarang ini? Ia kemudian diam dan menundukkan wajahnya ketanah, kemudian aku meneruskan perkataanku.
BERHIJAB ITU HUKUMNYA WAJIB
Allah SWT telah memerintahkan kepadamu untuk mengenakannya, sebagaimana firmannya:
"wahai nabi, sampaikanlah kepada istri2 mu, anak2 perempuanmu dan istri2 orang mu`min, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka".(QS Al-Ahzab:59).
Allah berfirman:
"dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya". (QS An Nur:31).
Maka tidaklah ada jalan untuk menolak, berdalih dan menghindar, akan tetapi wajib bagi kamu untuk mengaplikasikan perintah Allah itu dalam bentuk perbuatan.
Allah SWT berfirman...:"dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu`min dan begitu pula wanita yang mu`minah, apabila Allah telah menetapkan suatu keputusan/ketetapan, akan ada bagi mereka (pilihan yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh ia telah sesat. Sesat yang nyata". (QS Al-Ahzab:36)
Dalam sejarah Islam tidaklah pernah kita temui seorang dari ulama (ahlul ilmi) mengatakan bahwa hijab itu hukumnya bukanlah wajib bagi wanita.dan bagi mereka ada pilihan tentang urusan itu. Akan tetapi mereka semuanya telah sepakat (jumhur), bahwa hijab itu wajib bagi perempuan, hanya sanya disana ada sedikit khilaf tentang boleh atau tidaknya menampakan wajah dan telapak tangan.
Maka janganlah perkataan orang hebat (para dosen, doctor, dll) di zaman kita ini melenakan kamu, atau sinyalemen yang mengatakan, sesungguhnya ia telah membaca kitab Allah baris perbaris dan tidaklah ia menemukan didalamnya itu perintah untuk berhijab. Ia berkata:"akan tetapi, kalau seseorang langsung begitu saja memakai hijab, apakah itu namanya tidak tergesa-gesa. Kan harus ada keserasian dulu dengan akal biar terasa kepuasan dalam memakainya..? Saya berkata:"ini adalah syubuhat Syaitaniyah yang engelayuti para wanita tanpa hijab sekarang ini. Apakah kamu akan mencocokan dulu ayat Al-Quran dan sunnah Rasulullah SAW dengan akal dan hawamu? Apakah akal manusia (makhluk) akan dijadikan sebagai ganjalan dari segala perintah Allah dan larangan-Nya..(kalau kita mengkiaskan kepada seorang pembantu yang mendapat perintah dari juragannya untuk melakukan suata pekerjaan, kemudian dia berkata kepada tuannya:"aku tidak akan mengerjakan pekerjaan ini, kecuali kalau sudah sesuai dengan akalku! Apakah pembantu yang seperti ini dikatakan pembantu yang sholeh, malah sebaliknya dia bukanlah pembantu yang sholeh akan tetapi pembantu yang kurang baik dan layak di pecat dari jabatannya). Kalau kita membolehkan akal untuk berbuat seperti itu, maka bisa-bisa kita akan menolak syariah secara keseluruhan, kecuali apa-apa yang sesuai dengan akal dan hawa kita saja. Kita tidak mau mengerjakan sholat dan puasa kecuali kalau sudah merasakan kecocokan dengan akal kita dan puas dengannya. Ia berkata:"akan tetapi hijab itu berbeda dengan sholat dan puasa..? Saya berkata:"tidak ada pertentangan diantaranya, yang memerintahkan puasa dan sholat itu adalah yang mewajibkan hijab juga, yaitu Allah SWT. Sedangkan perintah itu wajib untuk dikerjakan langsung ketika ia sampai kepada kita.
Coba kita sama-sama menenggok kepada apa yang dilakukan> oleh para shohabiyat generasi awal. Dari Aisyah ra, ia berkata:"semoga Allah merahmati wanita-wanita muhajirat generasi awal, ketika Allah SWT menurunkan ayat: "dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya".
Lalu mereka dengan senang hati langsung mengerjakan perintah itu dengan menutup dada mereka dengan kain yang ada pada mereka (HR Bukhori/4758). Mereka tidaklah menunda sampai bisa membeli atau memperolehnya, akan tetapi mereka langsung mengerjakannya. Ketahuilah bahwasanya kesalahan terbesar yang awal mula dilakukan iblis semoga Allah melaknatnya, adalah karena ia mengunakan akal yang pendek didepan nash yang sudah jelas. Allah SWT mengandengkan antara larangan tabarruj dengan perintah mendirikan sholat dan menunaikan zakat serta ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya dalam satu ayat, sebagaimana yang tersebut dalam firmannya: "dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu". (QS Al-Ahzab:33).
Dalam ayat itu larangan tabaruuj lebih didahulukan dari kewajiban menegakan sholat. Bahkan dengan ketaatan kamu menjaga sholat secara otomatis akan menyeru kamu untuk berhijab, sebagaimana firman Allah SWT :
"sesungguhnya sholat itu dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar " (QS Al Angkabut:45)
, sedangkan tabarruj itu adalah suatu kemungkaran besar. Ketahuilah bahwa kondisi kamu sekarang ini nggak jauh beda dengan orang-orang bani Israil yang Allah telah mencela mereka didalam qur`annya:
"apakah kamu akan beriman kepada sebagian Al-Kitab (Taurat) dan ingkar kepada sebagian yang lain ? . tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian dari padamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka di kembalikan kepada siksa yang sangat pedih/berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat" (QS Al-Baqoroh: 85)
. Ia berkata:"apakah kamu marah kepada saya, karena banyak perkataan kita yang berlainan dari awal kita bicara..?
Saya berkata:"maaf kalau boleh saya beralasan, luka ini terlalu sakit dan dalam. Ia berkata:"oh..ya, aku banyak melihat wanita2 mutabarrijat (tidak berhijab), akan tetapi mereka itu malah baik2dann sopan. Saya berkata:"saya tidak mengingkari kenyataan seperti itu, akan tetapi kebaikan hati (bathin) seseorang biasanya akan diikuti oleh baiknya penampilan luarnya, bahkan kebaikan yang ia tunjukan dan ketaatannya terhadap perintah robnya merupakan bukti kuat yang menunjukan baik nya hati.
Dari kesempurnaan iman seorang hamba itu adalah penerimaan nya secara menyeluruh dengan jiwa dan raganya terhadap syariat robnya. Tidaklah ia memilih sesuatu dan meninggalkan sesuatu yang lain. Allah SWT telah memerintahkan kita dalam firmannya:
"wahai orang-orang yang beriman masuklah kamu kedalam Islam secara kaffah". (QS. Al-Baqoroh:208)
yang mana tafsirannya (kaffah). Syare`at islam itu telah memerintahkan kepada kita untuk menegakan hukum2 di Dunia berdasarkan zhohirnya sedangkan yang bathin kita serahkan sepenuhnya kepada Allah, karena hanya dialah yang lebih tahu akan nya. Maka hijab itu sendiri malah akan menambah keagunggan penampilan mu secara zhohir disamping juga akan menambah keagunggan secara bathin. Dan dia (Allah) telah memerintahkan kamu, dan kamu juga telah ada perjanjian dengan rasulullah SAW. Ia berkata:"apasih maksudnya, dengan perjanjian antara rasulullah dengan saya..? Saya berkata:"bahwasanya nabi SAW, ketika membaiat para wanita untuk memenuhi syara2 nya diantaranya meninggalkan tabarruj. Maka, tatkala Amimah binti Roqiqoh datang kepada rasulullah untuk membaiatnya atas islam, ia (rasulullah) berkata:"aku membaiat kamu untuk tidak berbuat syirik kepada Allah, tidak mencuri, berzina, membunuh anak2, membuat-buat kebohongan dengan dua tangan dan kaki, meratap orang yang sudah mati, dan melakukan tabarruj sebagaimana yang dilakukan oleh wanita2 jahiliyah yang awal. (HR Ahmad)
Hijab kamu telah menyebarkan/membawa aroma yang baik dalam masyarakat yang penuh dengan maksiat dan membantu para ikhwan2 kamu untuk menjaga keagungan (harga diri) mereka. ketahuilah bahwasanya awal mula kerusakan yang terjadi pada masyarakat, adalah fitnah wanita, sebagaimana yang disebutkan oleh rasulullah SAW. Ia berkata:"akan tetapi permasalahannya tidak sebagaimana yang kita sangka.
Tabarruj sekarang ini sudah menjadi pemandangan yang biasa didalam masyarakat islam dan tidak lagi menarik pandangan. Saya berkata: pertama:"bahwasanya menyebarnya kemaksiatan dan mendapat legitimasi, bukan berarti itu akan menyebabkan berpindahnya sebuah hokum dari halal ke haram. Suatu contoh: kalau sekiranya khomer itu di jual di semua tempat sampai dipinggir jalan sekalipun, apakah akan berarti hal itu akan menyebabkan ia menjadi halal? Maksiat itu tetap maksiat, walaupun semua manusia mengerjakan semuanya. Kedua: siapa yang mengatakan bahwa tabarruj itu tidak menarik pandangan perhatian..? itu kan pendapat kamu hai sekalian perempuan. Mana ada laki2 yang sependapat dengan kamu. Perempuan tetaplah perempuan, sedangkan dorongan syahwat nya laki2 itu tidaklah akan berubah, karena dia itu adalah fitroh yang Allah telah karuniakan kepadanya. Keberadaan perempuan didalam masyarakat modern dewasa ini adalah sebagai gambaran kongkrit yang akan benarnya akan benarnya apa yang kita bicarakan. Barang siapa yang menyangka bahwa ia tidaklah dilirik oleh laki2 didepan matanya, maka dia itu akan melihat kamu dari belakang dan menjadikan kamu sebagai topik pembicaraan diantara mereka. Dan syetan dengan segala upaya berusaha untuk menjadikan >wanita itu cantik dalam pandangan laki2 walaupun ia itu tidaklah cantik, sebagaimana yang disabdakan oleh rasulullah SAW:"perempuan itu adalah aurat, maka, apabila ia keluar (dari rumah) syetan akan menghiasinya". (Shohih Jami`:6690).
Dan jikalau tabarruj itu suatu hal yang biasa (lumrah) niscaya tidaklah Allah akan melarangnya, karena dialah yang mengetahui perihal hambanya baik laki2 maupun perempuan dan juga mengetahui mana yang baik dan yang buruk untuk mereka. Ia berkata:"lalu apa yang haru aku lakukan..? Saya berkata:"bersegeralah wahai saudaraku menuju Allah. Allah SWT berfirman:
"dan bersegeralah kamu menuju ampunan dari tuhanmu". (QS Ali Imron:133)
. Dengan menyatakan diri bertaubat kepadanya dengan sebenar-benar taubat, karena taubat nya perempuan itu dasar dan tiang bangunannya itu adalah hijab. Janganlah kamu terpedaya dengan banyak maksiat yang terdapat disekeliling kamu dan janganlah kamu condong kepadanya karena kebiasaan dan lemah. Allah SWT berfirman:"dan jika engkau mentaati kebanyakan orang yang ada di bumi niscaya mereka akan menyesatkan kamu dari jalan Allah". (Al An`am:116). Maka aku ingin melihat engkau pada kesempatan yang akan datang insya Allah sudah bisa mengamalkannya serta memenuhi criteria2 dan syarat2 yang tadi telah kita bincangkan sedangkan aku memerintahkan kamu untuk berbuat seperti itu semata-mata hanyalah karena Allah dan Rasulnya.
Ia berkata:"aku akan berusaha merubahnya dan hanya Allah lah tempat dimintai pertolongan. Saya berkata:"jujurlah kamu karena Allah nisya Allah akan menjadikan kamu orang yang jujur. Wallahu a`lam
Dialog singkat ini dinukil dari Majalah Tauhid, Mesir Edisi Sya`ban Yang mana judul aslinya adalah "YA UKHTAAH LAISA HADZA BIHIJAB", yang ditulis oleh Ust. Mutawalli Al-Barazilli yang di terjemahkan oleh buletin bulanan ar-robithoh cairo mesir Ya ukhtaah : semacam bentuk pangilan keprihatinan!!! (yaitu, keprihatinan akan kenyataan yang ada, yang menimpa para jilbaber/hijaber)
0 Tanggapan untuk "Wahai saudari Muslimah, ini bukanlah hijab...!"
Post a Comment