Larangan Berputus Asa
Friday, January 7, 2011
Tambahkan komentar
Menurut sebuah riwayat dari Anas bin Malik, suatu hari Rasulullah SAW bersabda kepada para sahabatnya, ''Janganlah salah satu dari kamu meminta mati karena kesulitan hidup yang menimpanya. Jika memang sangat perlu dia berbuat demikian, maka ucapkan doa sebagai berikut, 'Ya Allah, panjangkanlah umurku kalau memang hidup adalah lebih baik bagiku, dan matikanlah aku manakala memang kematian lebih baik bagiku'.'' (HR Bukhari-Muslim).
Islam melarang prasangka buruk terhadap Allah dan putus asa dari rahmat-Nya. Surat An-Nisa ayat 29 melarang bunuh diri, karena Tuhan adalah Maha Penyayang kepada makhluknya. Dalam surat Al-An'am ayat 151 dan surat Al-Isra' ayat 31, Allah melarang keras membunuh anak-anak karena takut kemiskinan dan kemelaratan.
Dalam peristiwa lain, Rasulullah SAW pernah berkunjung kepada seorang yang sangat menderita sewaktu sekarat menghadapi kematian. Rasulullah kasihan melihat penderitaan dahsyat pada akhir hayat orang itu. Lalu terjadilah dialog antara Rasulullah dan dia.
Kata Rasulullah, ''Apakah pernah Anda memohon sesuatu kepada Allah?'' Ia menjawab, ''Pernah. Saya meminta kepada Allah supaya segala siksaan yang akan saya terima di akhirat nanti biarlah disegerakan di dunia ini juga.'' Rasulullah bersabda, ''Subhanallah, pasti Anda tidak akan kuat menanggungnya. Bukankah saya sudah mengajarkan doa yang bunyinya, 'Ya Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat, dan jauhkanlah kami dari siksa neraka'.'' (HR Imam Ahmad).
Derita dan musibah seberat apa pun tidak boleh menyebabkan seorang Muslim bersikap putus asa, apalagi mempertanyakan keadilan Tuhan.
Dalam surat Al-Ankabut ayat 2 dan 3 dijelaskan bahwa orang-orang yang beriman akan diuji dengan berbagai cobaan dalam kehidupan ini. Ibnu Abi Dunya meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, ''Tiap-tiap bencana apa pun yang menimpa seorang Muslim, sekalipun satu duri, adalah karena salah satu dari dua sebab. (Yaitu) karena Allah hendak mengampuni dosa kesalahannya yang tidak dapat diampuni-Nya melainkan dengan cobaan itu, atau karena Allah hendak memberinya suatu kehormatan yang tidak mungkin dapat dicapainya melainkan dengan cobaan itu.''
Dalam kaitan ini dapat dipahami kenapa eutanasia dilarang dalam Islam. Menurut hukum agama dan moralitas, eutanasia sama dengan tindakan pembunuhan. Almarhum Dr H Ali Akbar dalam buku Etika Kedokteran dalam Islam menyatakan, ''Islam mewajibkan dokter mengobati untuk meringankan dan menyembuhkan penderitaan si sakit dengan segala usaha, sampai ia sembuh atau mati. Eutanasia adalah pembunuhan yang dilarang oleh Allah SWT, baik atas permintaan sendiri, maupun karena hendak meringankan penderitaan si sakit karena Allahlah yang mempunyai hak mematikan.''
Pada surat Yusuf ayat 87, Allah SWT mengingatkan pesan Nabi Yakub kepada anak-anaknya tatkala hendak berangkat ke Mesir untuk mencari Yusuf, ''Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.'' Wallahu a'lam.
Islam melarang prasangka buruk terhadap Allah dan putus asa dari rahmat-Nya. Surat An-Nisa ayat 29 melarang bunuh diri, karena Tuhan adalah Maha Penyayang kepada makhluknya. Dalam surat Al-An'am ayat 151 dan surat Al-Isra' ayat 31, Allah melarang keras membunuh anak-anak karena takut kemiskinan dan kemelaratan.
Dalam peristiwa lain, Rasulullah SAW pernah berkunjung kepada seorang yang sangat menderita sewaktu sekarat menghadapi kematian. Rasulullah kasihan melihat penderitaan dahsyat pada akhir hayat orang itu. Lalu terjadilah dialog antara Rasulullah dan dia.
Kata Rasulullah, ''Apakah pernah Anda memohon sesuatu kepada Allah?'' Ia menjawab, ''Pernah. Saya meminta kepada Allah supaya segala siksaan yang akan saya terima di akhirat nanti biarlah disegerakan di dunia ini juga.'' Rasulullah bersabda, ''Subhanallah, pasti Anda tidak akan kuat menanggungnya. Bukankah saya sudah mengajarkan doa yang bunyinya, 'Ya Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat, dan jauhkanlah kami dari siksa neraka'.'' (HR Imam Ahmad).
Derita dan musibah seberat apa pun tidak boleh menyebabkan seorang Muslim bersikap putus asa, apalagi mempertanyakan keadilan Tuhan.
Dalam surat Al-Ankabut ayat 2 dan 3 dijelaskan bahwa orang-orang yang beriman akan diuji dengan berbagai cobaan dalam kehidupan ini. Ibnu Abi Dunya meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, ''Tiap-tiap bencana apa pun yang menimpa seorang Muslim, sekalipun satu duri, adalah karena salah satu dari dua sebab. (Yaitu) karena Allah hendak mengampuni dosa kesalahannya yang tidak dapat diampuni-Nya melainkan dengan cobaan itu, atau karena Allah hendak memberinya suatu kehormatan yang tidak mungkin dapat dicapainya melainkan dengan cobaan itu.''
Dalam kaitan ini dapat dipahami kenapa eutanasia dilarang dalam Islam. Menurut hukum agama dan moralitas, eutanasia sama dengan tindakan pembunuhan. Almarhum Dr H Ali Akbar dalam buku Etika Kedokteran dalam Islam menyatakan, ''Islam mewajibkan dokter mengobati untuk meringankan dan menyembuhkan penderitaan si sakit dengan segala usaha, sampai ia sembuh atau mati. Eutanasia adalah pembunuhan yang dilarang oleh Allah SWT, baik atas permintaan sendiri, maupun karena hendak meringankan penderitaan si sakit karena Allahlah yang mempunyai hak mematikan.''
Pada surat Yusuf ayat 87, Allah SWT mengingatkan pesan Nabi Yakub kepada anak-anaknya tatkala hendak berangkat ke Mesir untuk mencari Yusuf, ''Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.'' Wallahu a'lam.
0 Tanggapan untuk "Larangan Berputus Asa"
Post a Comment