Mengapa Turunnya Al-Quran Tidak Urut Sesuai Urutan Surat dan Ayat?
Sekarang kami akan sebutkan hikmah di balik peristiwa turunnya ayat Al-Quran secara berangsur-angsur dan tidak sesuai dengan urutannya. Antara lain :
1. Untuk Menguatkan atau Meneguhkan Hati Rasulullah SAW.
"Maka barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini." (al-Kahfi: 6).
Wahyu turun kepada Rasulullah SAW dari waktu kewaktu sehingga dapat meneguhkan hatinya atas dasar kebenaran dan memperkuat kemauannya untuk tetap melangkahkan kaki dijalan dakwah tanpa menghiraukan perlakuan jahil yang dihadapinya dari masyarakatnya sendiri, karena yang demikian itu hanyalah kabut dimusim panas yang segera akan berakhir.
2. Untuk Menjadi Tantangan kepada Orang Kafir Sekaligus sebagai Mukjizat.
Mereka menanyakan kepadamu tentang hari kiamat. (al-Araf: 187).
Dan minta disegerakannya azab:
Dan mereka itu meminta kepadamu untuk disegerakan azab. (al-Hajj: 47).
Maka turunlah Qur'an dengan ayat yang menjelaskan kepada mereka segi kebenaran dan memberikan jawaban yang amat jelas atas pertanyaan mereka, misalnya firman Allah:
Kemudian mereka mengambil tuhan-tuhan selain daripada-Nya, yang tuhan-tuhan itu tidak menciptakan apapun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk sesuatu kemudharatan dari dirinya dan tidak suatu kemanfaatanpun dan tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak membangkitkan. (al-Furqan: 3).
Maksud ayat tersebut ialah "Setiap mereka datang kepadamu dengan pertanyaan yang aneh-aneh dari sekian pertanyaan yang sia-sia, Kami datangkan padamu jawaban yang benar dan sesuatu yang lebih baik maknanya dari semua pertanyaan-pertanyaan yang hanya merupakan contoh kesia-siaan saja."
Di saat mereka keheran-heranan dengan turunnya Qur'an secara berangsur, maka Allah menjelaskan kepada mereka dengan Qur'an yang diturunkan secara berangsur sedangkan mereka tidak sanggup untuk membuat yang serupa dengannya. Akan lebih melihatkan kemukjizatannya dan lebih efektif pembuktiannya dari pada kalau Quran diturunkan sekaligus lalu mereka diminta membuat yang serupa dengannya.
Oleh sebab itu ayat diatas datang sesudah pertanyaan mereka. Mengapa Qur`an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja? Maksudnya ialah: Setiap mereka datang keadamu dengan membawa sesuatu yang ganjil yang mereka minta seperti turunnya Al-Quran Al-Karim sekaligus, Kami berikan kepadamu menurut kebijaksanaan Kami membenarkanmu dan apa yag lebih jelas maknanya dalam melemahkan mereka, yaitu dengan turunnya Al-Quran Al-Karim secara berangsur.
Hikmah yang demikian juga telah diisyaratkan oleh keterangan yang terdapat dalam beberapa riwayat dalam hadis Ibn Abbas mengenai turunnya Qur`an : `Apabila orang-orang musyrik mengadakan sesuatu, maka Allah pun mengadakan jawabannya atas mereka.`
3. Untuk Mempermudah Hafalan dan Pemahamannya.
Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata (al-Jumuah: 2)
4. Kesesuaian dengan Peristiwa-peristiwa Pentahapan dalam Penetapan Hukum.
Pada mulanya Quran meletakkan dasar-dasar keimanan kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-nya, dan hari kiamat, serta apa yang ada dalam hari kiamat itu. Seperti kebangkitan, hisab, balasan, surga dan neraka. Untuk itu,Al-Quran Al-Karim menegakkan bukti-bukti dan alasaan sehingga kepercayaan kepada berhala tercabut dari jiwa orang-orang musyrik dan tumbuh sebagai gantinya akidah Islam.
Al-Quran Al-Karim mengajarkan ahlak mulia yang dapat membersihkan jiwa dan meluruskan kebengkokannya dan mencegah perbuatan yang keji dan munkar. Sehingga dapat terikikir habis akar kejahatan dan keburukan. Ia menjelaskan kaidah-kaidah halal dan haram yang menjadi dasar agama dan menancapkan tiang-tiangnya dalam hal makanan, minuman, harta benda, kehormatan dan nyawa.
Kemudian penetapan hukum bagi umat ini meningkat kepada penanganan penyakit-penyakit sosial yang mudah mendarah daging dalam jiwa mereka sesudah digariskan kepada mereka kewajiban-kewajiban agama dan rukun-rukun Islam yang menjadikan hati mereka penuh dengan iman, ikhlas kepada Allah dan hanya meyembah kepada-Nya serta tidak menyekutukan-Nya.
5. Bukti yang Pasti Bahwa Al-Quran Al-Karim Diturunkan dari sisi Yang Maha Bijaksana dan Maha Terpuji.
Alif laam raa, suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu, (Hud: 1).
Seandainya Qur`an ini perkataan manusia yang disampaikan dalam berbagai situasi, peristiwa dan kejadian, tentulah didalamnya terjadi ketidak serasian dan saling bertentangan satu dengan yang lainnya, serta sulit terjadi keseimbangan.
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur`an? Kalau kiranya Al Qur`an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.` (an-Nisa': 82).
Hadis-hadis Rasulullah SAW sendiri yang merupakan puncak kefasihan yang paling bersastra sesudah Quran tidaklah tersusun dalam sebuah buku dengan ungkapan yang lancar serta satu dengan yang lain saling berkait dalam satu kesatuan dan ikatan seperti halnya Al-Quran Al-Karim atau dalam bentuk susunan yang serasi dan harmoni yang mendekatinya sekalipun, apalagi ucapandan perkataan manusia lainnya.
Katakanlah, "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Qur`an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain." (al-Isra: 80)
Wallahu a'lam bish-shawab
0 Tanggapan untuk "Mengapa Turunnya Al-Quran Tidak Urut Sesuai Urutan Surat dan Ayat?"
Post a Comment