Sabar dan Istiqomah
Friday, April 8, 2011
Tambahkan komentar
Akhirnya, puncak dari segala upaya dan ikhtiar adalah terus bersabar dan berusaha istiqamah. Aku sangat paham bahwa saat ini di sekelilingmu telah mengepung segala kemaksiatan yang seringkali tak mampu kau hindari. Bangku- bangku sekolah dan kampus, fasilitas umum dan sarana transportasi, bahkan sampai di sudut-sudut ruang perkantoran serta pabrik, telah dipenuhi oleh budaya percampuran bebas yang telah berlangsung semenjak lama. Praktek ikhtilath di tengah-tengah masyarakat memang telah menjadi sebuah kebiasaan yang dipandang wajar.
Jelas, akan selalu ada saat-saat di mana kau merasa sedih dan sendiri. Tapi kau pun tahu, bahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, seorang manusia maksum yang doanya selalu diterima pun pernah mengalaminya. Sebab, ujian dan cobaan akan selalu membuatmu lebih matang dan dewasa dalam menjalani kehidupan. Jadi, tetaplah kau bersabar dengannya. Selanjutnya, jangan pernah berhenti untuk selalu meminta pertolongan dan jalan keluar yang terbaik, agar bisa segera keluar dari segala permasalahanmu. Bukankah Allah Subhaanahu wa ta'ala sendiri yang menyatakan bahwa:
"Mintalah pertolongan kepada Allah dengan kesabaran dan shalat. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." (Al-Baqarah:153)
Putriku terkasih!
Sesungguhnya takkan dikirimkan oleh Allah Subhaanahu wa ta'ala sebuah beban yang tak mampu ditanggung oleh hambaNya. Sebab memang hanya Dia jua yang paling mengetahui kondisi serta kekuatan dari setiap makhlukNya. Tentu saja bahwa setiap amal yang mengarah pada kebajikan akan selalu menemui ujian. Jadi, ketika sebuah ujian berat serta musibah tiba-tiba datang di tengah upayamu untuk berbuat baik, maka cukup maknailah semua itu bahwa Allah Subhaanahu wa ta'ala ternyata masih memperhatikanmu. Jangan pernah lagi merasa bahwa kau sendirian. Karena ujian seperti itu juga dialami oleh orang- orang yang telah memiliki kualitas iman yang sangat tinggi sekalipun. Dan semakin tinggi pohon, maka semakin kencang pula angin yang akan menghembusnya. Allah Subhaanahu wa ta'ala berfirman,
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi?" (Al-Ankabut:2)
Akan banyak rintangan serta ucapan dan pandangan sinis dari masyarakat atas setiap tindakan kita untuk menuju kebaikan. Seorang Muslimah yang harus rela meninggalkan sekolah, pekerjaan, atau bahkan keluarganya sendiri hanya karena keinginan untuk berbusana secara kaffah adalah contoh nyata dari ujian yang sering kita dengar di keseharian. Maka, ketika ujian yang datang silih berganti itu terus bergulir seperti tak-kan pernah berhenti dan semakin terasa memerihkan, janganlah pernah kau merasa putus asa dari rahmat Allah Subhaanahu wa ta'ala. Allah Subhaanahu wa ta'ala berfirman,
"Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (Yusuf : 87)
***
Habibillah, Haikal Hira | 2008 | Sebab Mekarmu Hanya Sekali : Surat Cinta Untuk Putri Tercinta | Jatinangor: Pustaka El-Posowi
Jelas, akan selalu ada saat-saat di mana kau merasa sedih dan sendiri. Tapi kau pun tahu, bahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, seorang manusia maksum yang doanya selalu diterima pun pernah mengalaminya. Sebab, ujian dan cobaan akan selalu membuatmu lebih matang dan dewasa dalam menjalani kehidupan. Jadi, tetaplah kau bersabar dengannya. Selanjutnya, jangan pernah berhenti untuk selalu meminta pertolongan dan jalan keluar yang terbaik, agar bisa segera keluar dari segala permasalahanmu. Bukankah Allah Subhaanahu wa ta'ala sendiri yang menyatakan bahwa:
"Mintalah pertolongan kepada Allah dengan kesabaran dan shalat. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." (Al-Baqarah:153)
Putriku terkasih!
Sesungguhnya takkan dikirimkan oleh Allah Subhaanahu wa ta'ala sebuah beban yang tak mampu ditanggung oleh hambaNya. Sebab memang hanya Dia jua yang paling mengetahui kondisi serta kekuatan dari setiap makhlukNya. Tentu saja bahwa setiap amal yang mengarah pada kebajikan akan selalu menemui ujian. Jadi, ketika sebuah ujian berat serta musibah tiba-tiba datang di tengah upayamu untuk berbuat baik, maka cukup maknailah semua itu bahwa Allah Subhaanahu wa ta'ala ternyata masih memperhatikanmu. Jangan pernah lagi merasa bahwa kau sendirian. Karena ujian seperti itu juga dialami oleh orang- orang yang telah memiliki kualitas iman yang sangat tinggi sekalipun. Dan semakin tinggi pohon, maka semakin kencang pula angin yang akan menghembusnya. Allah Subhaanahu wa ta'ala berfirman,
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi?" (Al-Ankabut:2)
Akan banyak rintangan serta ucapan dan pandangan sinis dari masyarakat atas setiap tindakan kita untuk menuju kebaikan. Seorang Muslimah yang harus rela meninggalkan sekolah, pekerjaan, atau bahkan keluarganya sendiri hanya karena keinginan untuk berbusana secara kaffah adalah contoh nyata dari ujian yang sering kita dengar di keseharian. Maka, ketika ujian yang datang silih berganti itu terus bergulir seperti tak-kan pernah berhenti dan semakin terasa memerihkan, janganlah pernah kau merasa putus asa dari rahmat Allah Subhaanahu wa ta'ala. Allah Subhaanahu wa ta'ala berfirman,
"Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (Yusuf : 87)
***
Habibillah, Haikal Hira | 2008 | Sebab Mekarmu Hanya Sekali : Surat Cinta Untuk Putri Tercinta | Jatinangor: Pustaka El-Posowi
0 Tanggapan untuk "Sabar dan Istiqomah"
Post a Comment