Sekuntun Kembang Di Padang Ilalang
Friday, April 8, 2011
Tambahkan komentar
Ilalang yang terhampar
Desau angin dan dengung kumbang-kumbang
Angin zaman memang telah berubah arah
Sampai waktu milikmu akan tiba
Jangan pernah hilang wangimu tersia-sia
***
Hari ini, waktu telah mengantarmu pada kedewasaan yang begitu mempesona. Masa berganti rupa dan usia menapak dewasa. Tak terasa, kau telah tumbuh menjadi seorang gadis remaja. Di depan sana, gerbang dunia luar yang terbuka lebar-lebar telah siap menyambutmu dengan segenap kegenitan serta gemerlap yang menggoda. Sungguh, melepaskanmu di tengah masyarakat yang begitu awam terhadap syariat Islam, selalu membuatku bimbang. Menyadari bahwa taring-taring tajam kehidupan yang menganga itu selalu siap menerkammu, memaksaku untuk sekali lagi mengingatkanmu. Tapi kau pun harus tetap melangkah ke depan. Oleh sebab itu, dengarkanlah pesanku, wahai putri tercinta! Perhatikanlah segala fenomena di sekelilingmu yang bisa membuatmu kalah oleh kehidupan. Sudahkah kau menyadarinya?
***
Habibillah, Haikal Hira | 2008 | Sebab Mekarmu Hanya Sekali : Surat Cinta Untuk Putri Tercinta | Jatinangor: Pustaka El-Posowi
Desau angin dan dengung kumbang-kumbang
Angin zaman memang telah berubah arah
Sampai waktu milikmu akan tiba
Jangan pernah hilang wangimu tersia-sia
***
Hari ini, waktu telah mengantarmu pada kedewasaan yang begitu mempesona. Masa berganti rupa dan usia menapak dewasa. Tak terasa, kau telah tumbuh menjadi seorang gadis remaja. Di depan sana, gerbang dunia luar yang terbuka lebar-lebar telah siap menyambutmu dengan segenap kegenitan serta gemerlap yang menggoda. Sungguh, melepaskanmu di tengah masyarakat yang begitu awam terhadap syariat Islam, selalu membuatku bimbang. Menyadari bahwa taring-taring tajam kehidupan yang menganga itu selalu siap menerkammu, memaksaku untuk sekali lagi mengingatkanmu. Tapi kau pun harus tetap melangkah ke depan. Oleh sebab itu, dengarkanlah pesanku, wahai putri tercinta! Perhatikanlah segala fenomena di sekelilingmu yang bisa membuatmu kalah oleh kehidupan. Sudahkah kau menyadarinya?
***
Habibillah, Haikal Hira | 2008 | Sebab Mekarmu Hanya Sekali : Surat Cinta Untuk Putri Tercinta | Jatinangor: Pustaka El-Posowi
0 Tanggapan untuk "Sekuntun Kembang Di Padang Ilalang"
Post a Comment