Akhlak Majikan dan Akhlak Budak
Thursday, November 3, 2011
Tambahkan komentar
Abdullah bin Thahir bercerita: Pada suatu hari aku berada di sisi Amirul Mukminin al-Ma'mun, putra Harun ar- Rasyid. Dia kemudian memanggil pembantunya, seorang anak remaja Turki, "Ya ghulam!"
Anak itu datang dan berkata, "Tiap kali saya keluar dari sini, engkau selalu berteriak memanggil-manggil "ya ghulam". Sampai kapan panggilan ya ghulam, ya ghulam, kau serukan? Tidakkah seharusnya bagi seorang ghulam saat ini waktu makan dan minum?"
Al-Ma'mun hanya diam dan menundukkan kepalanya.
Aku mengira anak itu bakal dikenakan hukuman, tetapi ternyata tidak.
Al-Ma'mun kemudian mengangkat kepalanya dan berkata kepada budaknya itu, "Kamu mulai sekarang bebas (merdeka) karena Allah SWT."
Kemudian al-Ma'mun berkata, "Wahai Abdullah, bila seorang majikan berakhlak baik, maka akhlak pembantunya menjadi buruk. Dan bila ia berakhlak buruk, maka akhlak pembantunya menjadi baik. Namun tidak sepatutnya kita memperburuk akhlak kita agar akhlak pembantu kita menjadi baik!"
Anak itu datang dan berkata, "Tiap kali saya keluar dari sini, engkau selalu berteriak memanggil-manggil "ya ghulam". Sampai kapan panggilan ya ghulam, ya ghulam, kau serukan? Tidakkah seharusnya bagi seorang ghulam saat ini waktu makan dan minum?"
Al-Ma'mun hanya diam dan menundukkan kepalanya.
Aku mengira anak itu bakal dikenakan hukuman, tetapi ternyata tidak.
Al-Ma'mun kemudian mengangkat kepalanya dan berkata kepada budaknya itu, "Kamu mulai sekarang bebas (merdeka) karena Allah SWT."
Kemudian al-Ma'mun berkata, "Wahai Abdullah, bila seorang majikan berakhlak baik, maka akhlak pembantunya menjadi buruk. Dan bila ia berakhlak buruk, maka akhlak pembantunya menjadi baik. Namun tidak sepatutnya kita memperburuk akhlak kita agar akhlak pembantu kita menjadi baik!"
0 Tanggapan untuk "Akhlak Majikan dan Akhlak Budak"
Post a Comment